Beranda | Artikel
Hukum Mencabut Gigi Dan Jari Tambahan
Minggu, 8 September 2013

Terkadang ada orang yang mempunyai gigi tambahan misalnya gigi taring dobel, yang satu menonjol keluar. Begitu juga ada orang dengan kelainan yang mempunyai jari tambahan, yang terkadang jari ini tidak berfungsi dan merusak pemandanga (dalam kedokteran disebut polidaktili).

Bolehkah menghilangkannya? Apakah ini termasuk mengubah ciptaan Allah yang ada larangannya?
Allah Ta’ala berfirman,

..وَلآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ

“dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya”. (An-Nisa’ :119)

 

Syaikh prof. Abdullah bin Jibrin rahimahullah ditanya,

ما حكم الدين في خلع الأسنان الزائدة أو الإصبع الزائد ؟

Apa hukumnya mencabut gigi tambahan dan jari tambahan?

 

جـ – لا بأس بتسوية الأسنان إذا كان في إحداها زيادة تشوه المنظر، كسن زائدة وناتئة أو طويلة ونحو ذلك متى أمكن خلعها أو تسويتها ببرد ونحوه.

وإنما منع النساء من التصنع بالتفلج والوشر، فقد ثبت في الصحيح عن ابن مسعود قال: (( لعن الله الواشمات والمستوشمات والمتنمصات والمتفلجات للحسن المغيرات خلق الله )) وروى أحمد والنسائي عن ابن مسعود قال: (( سمعت رسول الله – صلى الله عليه وسلم – ينهي عن النامصة والواشرة.. )) إلخ.

قال الحافظ في الفتح في كتاب اللباس باب المتفلجات للحسن قال: والفلج انفراج ما بين الثنيتين والتفلج أن يفرج بين المتلاصقين بالمبرد ونحوه، وهو مختص عادة بالثنايا والرباعيات ويستحسن من المرأة فربما صنعته المرأة التي تكون أسنانها متلاصقة لتصير متفلجة، وقد تفعله الكبيرة توهم أنها صغيرة، لأن الصغيرة غالبا ما تكون مفلجة جديدة السن ه. اهـ. وأما الأصبع الزائد فلا بأس بإزالته بالعملية الجديدة إذا أمن الضرر والعيب، فإنه في الغالب يشوه الخلقة، ولا يستعمل في اليد، والله أعلم.

Jawaban:

Tidak mengapa meratakan (mengatur) gigi jika gigi tambahan merusak penampilan. Misalnya gigi taring (tambahan) yang panjang ata semacamnya. Jika memungkinkan dicabut atau meratakannya dengan kikir atau semacamnya.

Yang dilarang adalah wanita untuk mentato dan merenggangkan gigi, shahih dari riwayat Ibnu mas’ud. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَعَنَ اللهُ الْوَاشِمَاتِ وَالْمُسْتَوْشِمَاتِ وَالنَّامِصَاتِ وَالْمُتَنَمِّصَاتِ وَالْمُتَفَلِّجَاتِ لِلْحُسْنِ الْمُغَيِّرَاتِ خَلْقَ اللهِ. وَقَالَ ابْنُ مَسْعُوْدٍ: مَا لِي لاَ أَلْعَنُ مَنْ لَعَنَهُ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟

“Allah melaknat wanita yang mentato, wanita yang minta ditato, wanita yang mencabut alis (atau rambut lainnya yang ada di wajah), wanita yang minta dicabutkan alisnya (atau rambut lainnya yang ada di wajah), wanita yang minta direnggangkan gigi-giginya. Mereka adalah wanita-wanita yang mengubah ciptaan Allah.”

Riwayat Ahamad dan An-Nasai, dari Ibnu Mas’ud,

“aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang mencabut alis dan mentato…

Al-Hafidz dalam berkata dalam Fathul bari,

Maksudnya merenggangkan yaitu memisahkan antara dua gigi (yang berdempetan) dengan kikir dan semacamnya. Ini khusus untuk gigi taring dan geraham dan dianggap baik oleh para wanita. Bisa jadi dilakukan oleh wanita yang giginya rapat, terutama wanita tua agar terkesan lebih muda.  Karena wanita muda umumnya giginya renggang.

Adapun jari tambahan maka tidak mengapa dihilangkan dengan operasi jika aman dari bahaya dan aib. Karena jari tambahan umumnya merusak penampilan dan tidak berfungsi. Wallahu a’lam

(Fatawa As-Syar’iyyah fii masailit thibbiyah,  2./146)

 

Ini bukan termasuk mengubah ciptaan Allah sebagaimana ada larangannya. Akan tetapi justru ini mengembalikan ke bentuk ciptaan Allah, yang Allah bentuk dengan sebaik-baik bentuk.

Allah Ta’ala berfirman,

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ.

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (At-Tin: 4).

 

 

@RS Mitra Sehat, Yogyakarta Tercinta

Penyusun: dr. Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

 

silahkan like fanspage FB , subscribe facebook dan   follow twitter

 

 


Artikel asli: https://muslimafiyah.com/hukum-mencabut-gigi-dan-jari-tambahan.html